Rabu, 22 Juni 2011

Jalan Rusak, Warga 3 Dusun Gelar Aksi Blokir

Ratusan warga dari Pamunga, prode 2 dan prode 3 Kecamatan plampang, terpaksa melakukan pemblokiran jalan penghubung dari ibukota kecamatan menuju tiga dusun tersebut. Selain itu warga juga menanam pohon pisang dan ubi di sejumlah titik jalan yang rusak mengakibatkan arus transportasi termasuk truk pengangkut jagung macet total dari pukul 09.00 hingga pukul 16.00 wita.

Salah seorang pentolan aksi Handika mengatakan aksi masa ini dilakukan karena selama ini kondisi jalan di wilayah tersebut tidak mendapat perhatian pemerintah. Padahal keberadaan jalan itu merupakan urat nadi ekonomi masyarakat. "kami sudah jenuh dengan kondisi ini, perbaikan jalan adalah harga mati", tegasnya.

Ia menjelaskan selama ini banyak pengusaha yang berduyun-duyun mencari hasil bumi di Kecamatan Labangka, akibatnya jalan menjadi rusak dan berlumpur. Kondisi ini menghambat proses pemasaran hasil panen yang membuat pendapatan petani menurun. "jika masih tidak memperhatikan masalah ini kami tetap menggelar aksi demo. katanya.

Keluhan yang sama datang dari Ketua Ojek Jaran Pusang, Abdul Paki. Ia menambahkan bahwa akibat kerusakan jalan itu desanya menjadi terisolir. "Jangankan roda empat, roda dua pun tak sanggup melewati jalan ini, tegasnya.

Sementara itu anggota DPRD asal Plampang M. Thalib SH mengakui rusaknya jalan itu dan pihaknya telah beberapa kali turun ke lokasi. Beberapa bulan yang lalu ungkap Thalib, jalan tersebut telah dikerjakan secara swakelola oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU). Karena dinilai tidak berkualitas dan memperparah kondisi jalan, sempat dilakukan protes.

Minggu, 19 Juni 2011

DESA MATE MEGA KECAMATAN ALAS BUTUH PERBAIKAN INFRASTRUKTUR

Desa Mate Mega Kecamatan Alas merupakan kawasan penghasil kopi di kecamatan Alas namun beberapa tahun ini akses jalan untuk mengangkut kopi masyarakat terputus akibat longsor, jalan satu-satunya menuju desa tersebut tidak bisa dilewati oleh masyarakat.
Hal ini mendapat perhatian khusus dari salah seorang anggota DPRD Kab.Sumbawa dapil IV M.SAAD, S.AP.
menurut M.Saad produktifitas pertanian tidak bisa berjalan lancar, dulu hasil produksi pertanian khususnya kopi dapat diangkut dengan kendaraan namun sekarang harus dipikul akibat jalan yang tidak bisa dilalui oleh kendaraan akibat longsor.terkait persoalan tersebut sudah berkoordinasi dengan Dinas PU dan mendapat respon yang sangat baik dan berjanji akan turun langsung kelapangan untuk melihat dan mengestimasi anggaran, walaupun sampai saat ini Dinas PU belum belum merealisasikannya.
Sementara masyarakat desa Mate Mega mengharapkan simpati dari pemerintah daerah agar mau menurunkan alat berat untuk mengeruk tanah yang memutus akses jalan dan masyarakat bersedia menanggung bahan bakar alat tersebut.
M.Saad mengatakan bahwa persoalan ini kecil bagi pemda namun asas manfaat yang dirasakan oleh masyarakat setempat sangat besar karena menyangkut kebutuhan dan perekonomian masyarakat desa Mate Mega.

Senin, 06 Juni 2011

Forum Pemuda Lenangguar Protes Rekrutmen Proyek Dodo

Pemuda Kecamatan Lenangguar yang tergabung dalam Forum Perjuangan RAkyat Lingkar Tambang (FPRLT) menolak syarat rekrutmen tenaga kerja proyek eksploitasi Blok Dodo. Warga meminta syarat ijazah minimal SMP ditiadakan. Protes warga tersebut disampaikan dalam shering dengan DPRD Kab. Sumbawa.

Menurut pemuda dikecamatan lingkar dodo tambang tersebut, peniadaan syarat ijazah itu memberi kesempatan luas kepada masyarakat untuk bekerja diproyek yang sempat terhenti 2006 lalu. Sebelumnya, protes senada disampaikan warga Kecamatan Ropang.

Menanggapi aspirasi tersebut, Ketua DPRD H. Parhan Bulkiah SP yang menerima warga mengatakan, syarat tersebut merupakan kebijakan perusahaan.

Namun untuk warga yang tidak memiliki ijazah harus memiliki solusi, misalnya program pemberdayaan dibidang pendidikan untuk menaikkan kualifikasi pendidikan. "Rekruitmen tenaga kerja bukan hanya sekarang. Karena itu harus ada program, misalnya perusahaan memfasilitasi Paket A, Paket B bagi warga yang belum memiliki ijazah:. paparnya.

Diharapkan juga ada campur tangan disnakertrans untuk melakukan pelatihan kompetensi masyarakat. kalau semua ini terealisasi, warga lingkar tambang tidak lagi menjadi penonton. Warga juga tidak hanya menjadi buruh kasar.

Jumat, 03 Juni 2011

anginrenas_komunitas: HAKEKAT DUNIA

anginrenas_komunitas: HAKEKAT DUNIA

HAKEKAT DUNIA

Dunia merupakan tempat dimana para mahluk Allah bertempat tinggal, dihidupkan dan dimatikan sebelum untuk menjalani kehidupan akhirat.

Dunia merupakan tempat persinggahan yang sifatnya hanya sementara untuk kemudian dilanjutkan dangan kehidupan yang kekal abadi yaitu di akhirat.

Oleh karena itu sebelum kita menuju kehidupan yang kekal abadi, didunia inilah kita harus terlebih dahulu mempersiapkan bekal dengan memperbanyak amal perbuatan keajikan atau amal perbuatan yang mulia agar kelak diakhirat nanti kita memenuhi kebahagiaan.

Tidak jarang orang dunia ini termakan oleh tipu daya dan rayuan dunia yang begitu manis dan menghanyutkan, sehingga mereka senantiasa berjalan dimuka bumi ini dengan layak sombong dan angkuh. Berbuat kezaliman disana sini demi mengumbar hawa nafsu serta senantiasa diperbudak oleh dunia dan menganggap bahwa kehidupan didunia adalah kehidupan yang hakiki.

saudaraku...
Jangan bangga berkulit putih krn kulit terakhir kt adalah tanah liat
Jangan bangga dgn rumah bagus dan mewah krn rumah terkhir kt adalah kuburan
Jangan bangga dgn baju bagus krn baju terakhir kt adalah kain kafan
Jangan bangga dgn mobil dan motor karna kendaraan kt yg terakhir adalah keranda..

TAKABBALALLHU MINNA WAMIN KUM..

Kamis, 02 Juni 2011

SOSIALISASI TENTANG CTU(CONTRACEPTION TECHNOLOGY UPDATE)/TKT (TEKHNOLOGI KONTRASEPSI TERKINI) DAN SOSIALISASI MANAJEMEN BBLR

Sosialisasi tentang CTU(Contraception Technology Update)/TKT (Tekhnologi Kontrasepsi Terkini) dan sosialisasi manajemen BBLR di aula PKM Rhee
Sosialisasi ini merupakan hasil pelatihan salah satu Bidan Puskesmas Rhee di Kabupaten (BBLR) dan di Propinsi (CTU) yang di sosialisasikan kembali di Puskesmas dengan petugas kesehatan lain sehingga ilmu yang di terima, dapat di bagikan ke petugas lain dan dapat di terapkan di lapangan/pasien. Adapun sosialisasi manajemen BBLR (bayi berat lahir rendah) lebih ditekankan pada penangannya lebih intensif daripada bayi normal karena BBLR rentan dengan berbagai macam penyakit, dan membutuhkan kehangatan, pemberian nutrisi dan mencegah infeksi.ketiga kebutuhan ini pada BBLR dapat dipenuhi dengan perawatan teknologi tepat guna yanb bisa dilakukan dirumah oleh orang tuanya. Upaya menurunkan angka kejadian dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti aspeksia, infeksi, hipotermi, hiperbilirubin yang masih tinggi, sehingga diharpkan bidan yang menjumpai kasus BBLR dapat menangani kasus BBLR sesuai dengan manajemen BBLR dengan baik dan benar, dan kepada petugas kesehatan lain dapat menyebarkan pengetahuannya kepada keluarga mengenai penanganan BBLR menggunakan cara yang mudah dan sederhana. Begitu juga dengan sosialisasi CTU diinformasikan kembali kepada bidan yang ada di puskesmas tentang CTU yang dirancang untuk menyiapkan petugas kesehatan agar mampu memberikan pelayanan keluarga berencana yang efektif dan berkualitas. Penggunaan istilah tekhnologi terkini tidaklah identik dengan penggunaan peralatan canggih yang mahal tetapi diartikan sebgai sebagai tekhnologi tepat guna dan sesuai untuk institusi pelayanan dengan sumberdaya terbatas, dilaksanakan oleh petugas yang kompeten dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat atau keluarga yang membutuhkan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas.adapun metode kontrasepsi yang dipraktikan dalam sosialisasi ini sesuai dengan hasil pelatihan adalah implant dan AKDR baik AKDR standar maupun AKDR pasca plasenta yaitu memasang IUD/AKDR setelah plasenta lahir.sehingga tujuan akhir yang ingin dicapai dalam sosialisasi ini yaitu untuk menyiapkan petugas pelaksana KB yang kompeten seperti harapan pada pelatihan.

MONEV (MONITORING EVALUASI) DESA SIAGA DAN BIDAN DESA DI UPT PUSKESMAS RHEE

Monev (Monitoring Evaluasi) Desa Siaga dan Bidan Desa di UPT Puskesmas Rhee.
Monev ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana Program Desa siaga berjalan di Desa dan kendala apa yang di temukan, sehingga dapat di ambil solusi yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi, dan Desa siaga dapat berjalan sesuai dengan harapan pemerintah,terutama kegiatan 5 sistem Desa siaga ( pencatatan dan pemantauan, transportasi dan komunikasi, donor darah, pendanaan, dan informasi KB). Dan dari hasil monev Desa Siaga di 4 desa yang ada  dapat diambil kesimpulan bahwa masih banyak yang perlu dibenahi terutama pengurus Desa Siaga karena banyak yang tidak aktif dan tidak berada di desa karena berbagai factor sehingga perlu adanya penyegaran pengurus kembali, begitu juga dengan masing-masing seksi yang ada di pengurus Desa Siaga masih ada yang belum mengerti tentang tugas dan fungsinya sehingga  Desa  meminta pembinaan kembali untuk Desa Siaga, begitu juga dalam monev Bidan desa,dengan monev, Puskesmas dapat mengetahui sejauh mana peran Bidan Desa dalam partisipasi dengan masyarakat,pencatatan pelaporan bidan Desa apakah terdapat hambatan,target PWS-KIA yang belum tercapai apa kendalanya dan apa solusinya sehingga ke depan bidan Desa dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya, begitu juga dengan bangunan Polindes apakah masih layak huni.dan dari hasil monev Bidan Desa dapat diambil kesimpulan bahwa masih ada bidan yang keliru dalam membuat grafik PWS-KIA, masih ada Desa yang target tidak tercapai.