Rabu, 30 Maret 2011

Program NTB Bumi Sejuta Sapi (BSS) Berhasil

Program NTB Bumi Sejuta Sapi (BSS) seperti yang dicanang oleh Bpk. Gubernur Nusa Tenggara Barat dan Bpk. Bupati Sumbawa Drs. Jamaluddin Malik kini menjadi kenyataan, terbukti dengan banyaknya kelompok tani ternak yang mendapatkan bantuan bibit sapi unggul seperti Kelompok Tani Ternak "Rhee Jaya", "Ai Mata" dan lain-lain yang berada di wilayah Kecamatan Rhee dan dalam waktu dekat ada beberapa kelompok tani ternak yang akan mendapat bantuan serupa.

Tentu dengan semakin banyaknya program pemerintah yang yang pro-rakyat maka akan berdampak positif bagi masyarakat, terutama NTB akan menjadi pengexport daging terbesar di indonesia. 

Hamparan padang rumput yang sangat luas di Kecamatan Rhee dalam proses pengembangan sapi sangat mendukung, Kecamatan Rhee sudah diakui tingkat kesuburannya diantara 24 Kecamatan yang ada di Kabupaten Sumbawa.

NTB Bersaing dan samawa yang mampis rungan akan terwujud bila ada keseriusan yang sangat besar dari Bpk. Gubernur dan Bpk. Bupati Sumbawa.

Minggu, 27 Maret 2011

SDA ( Sumber Daya Alam ) Pembuka Peluang Usaha Investasi di Kecamatn Rhee

         Kecamatan Rhee merupakan satu dari 24 kecamatn yang ada di Kabupaten Sumbawa dan letaknya berada di Sumbawa bagian barat dengan batas-batas sebagai berikut :
- Sebelah utara berbatasan dengan laut flores
- Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Batu Lanteh
- Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Labuhan Badas
- Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Utan
         Luas wilayah kecamatan Rhee 77,7 Km2 yang terbagi dalam 4 desa dengan jumlah penduduk sebanyak 7.305 jiwa.
         Aksebilitas di Kecamatan Rhee sangat mudah baik dari ibukota kabupaten maupun ibukota provinsi karena dilalui oleh jalan nasional, provinsi dan kabupaten dengan kondisi hotmix.
saat ini prasarana telekomonuikasi sudah berkembang cukup pesat hal ini terwujud dengan adanya jaringan nirkabel ( GSM dan CDMA ) yang dapat dioperasionalkandengan adanya beberapa BTS dan beberapa operator penyedia jasa telepon seluler.
        Kawasan Rhee menjadi bagian penegembangan AGROPOLITAN Alasutan yang terdiri dari 15 sub kawasan ,hal ini sesuai dengan SK Gubernur NTB No.379 tahun 2004 dan SK Bupati No.28 tahun 2005, satu diantaranya berada dalam wilayah Kecamatan Rhee yaitu AGROPOTOPEDU dengan luas lahan 270 Ha dengan komoditas utama berupa mangga, jeruk, sawo dan sapi sedangkan produk pengembangan sentra Jambu Mete.
Sektor dan Potensi Unggulan
  •  Sektor pertanian : Luas lahan pertanian (sawah irigasi ) 327,95 Ha di Kecamatan Rhee yang didukung dengan keberadaan bendungan AI PUTIK dan saluran irigasi dengan produktifitas padi perhektar mencapai 6-8 ton/ha. tanah tegalan luasnya 22.754,05 ha dengan komoditas jagung, kedelai, kacang hijau, kacang tanah, pisang srikaya, jeruk dan jambu mete serta berbagai jenis buah-buahan lainnya. peluang investasi yang cukup besar di sektor pertanian palawija adalah penanganan pasca panen.
  •  Sektor Peternakan : Peluang investasi disektor peternakan antara lain :  
  1. usaha penggemukan (fattening) baik sapi, kerbau, kuda ,kambing, domba. salh satu pola penggemukan yang dapat ditempuh dengan bagi hasil, dimana pengusaha bertindak sebagai inti sedangkan peternakan sebagai plasma.   
  2. Usaha peternakan sapi, baik pembibitan( breeding) dapat dilakukan dengan cara pengembangan mini ranch, pemberdayaan kelompok/sentra sapi bibit.  
  3. Industri pengolahan hasil selama ini ternak asal sumbawa dipasarkan ke daerah tujuan dalam keadaan hidup.industri pengalengan sapi bali mempunyai peluang yang cukup menarik mengingat jumlah ternak sapi mempunyai populasi berdasarkan data tahun 200 untuk kecamatan Rhee sebanyak 4.554 ekor.
  4. Pembangunan  pabrik pakan, untuk mensubsitusi kebutuhan pakan ternak unggas dan udang yang selama inu didatangkan dari pulau jawa. sedangkan kesediaan bahan baku cukup memadai karena potensi lahan pengembang pakan cukup luas.
  • Sektor Perikanan : Peluang investasi disektor perikanan adalah perikanan laut, perikanan darat ( kolam ), budidaya air payau, perikanan air sawah hal ini didukung pula dengan adanya BBI (Balai Benih Ikan ), BBU (Blai Beni Udang).
  • Sektor Pariwisata : Keberadaan pantai dan hamparan pasir putih dengan panorama bawah lautnya merupakan obyek wisata yang menarik untuk dikembangkan.wisata alam pegunungan dengan keberadaan hutan alam dan daerah pedesaan yang masih alami sangat potendial untuk dikembangkan menjadi daerah ekowisata.
  • Sektor Perkebunan : Kesesuaian lahan untuk tembakau dan mete merupakan usaha yang cukup perspektip untuk dikembangkan
  • Sektor Pertambangan : Dengan ketersediaan sumber air pegunungan yang cukup memadai, pemanfaatan air tanah di kecamatan Rhee merupakan peluang usaha yang mulai diminati oleh industri air minuman dalam kemasan.

Jagung Kumala bak Manohara

Kumala F1 biasa kami sebut rasanya manis seperti direbus dengan gula, umurnya 64 hari sudah siap dipanen, orang-orang dibuat sibuk olehnya, dikarenakan peminatnya banyak alias ketagihan dengan rasanya si kumala..

Sehingga pada suatu hari ada si pembeli berkata : sebenarnya nama jagung ini bukan kumala tapi MANOHARA karna saat dibuka aromanya haruumm.. bentuknya montoook.. warnanya puutiiih.. rasanya nikmaaat..

Dan sampai saat ini Rhee yang dulunya dikenal dengan julukan Punti Kla (Pisang Rebus) sekarang dikenal dengan Baso Kla (Jagung Rebus)..

Kades Rhee

KADES RHEE MENGUNDURKAN DIRI

          Berawal dari keluhan masyarakat tentang kepemimpinan kepala desa rhee kecamatan rhee kabupaten sumbawa-NTB. yang menurut masyarakat sejak dilantik tahun 2008 hingga sekarang tidak pernah bergaul dengan masyarakat misalnya "acara adat, acara kematian, sholat jum'at, acara peringatan hari besar islam dimasjid dll" hal ini menurut  masyarakat (ketua  LPM dan organisasi yang ada di desa) sangat tidak wajar, karna yang seharusnya kepala desa sebagai pengayom, penggerak masyarakat untuk bersatu dalam segala hal tapi hal itu jauh panggang dari api menurut mereka.

          Ditahun pertama dilantik masyarakat memberikan kesempatan kepada kades untuk mengatur desa sesuai kemampuannya, ternyata tidak ada perubahan, ditahun kedua masyarakat mencoba tuk memperingati secara lisan dan kekeluargaan agar mari kita bergerak membangun desa ini ,tapi tetap tidak ada respon dan bertingkah masa bodoh, akhirnya ditahun ketiga tepatnya sejak februari hingga maret 2011 sekelompok masyarakat mulai memperlihatkan kekesalan mereka dengan membentuk Forum Penyelamat Desa (FPD) yang diketuai oleh Baharuddin sekretaris edy firmansyah yang berfungsi mengkritisi semua kebijakan dan hubungan sosial kemasyarakatan kades rhee.

           FPD memulai gerakannya dengan mengkritisi proyek bedah rumah/rumah kumuh melalui kantor BPM-PD kab. sumbawa, pada saat itu FPD menginfestigasi 8 rumah dari 10 rumah yang mendapatkan bantuan dari temuan itu ditemuai kerugian negara sekitar Rp. 13.963.000, dari hasil temuan tersebut FPD melaporkan temuannya itu ke BPM-PD, Bappeda dan Inspektorat, setelah instansi tersebut melakukan kroscek ke lapangan. menurut mereka tidak ditemuai penyimpangan dana, hal ini semakin mencengangkan FPD dan masyarakat.

           Maka tepatnya pada tanggal 22 Maret 2011 Forum Penyelamat Desa (FPD) meminta kepada Badan Permusyawaratan Desa (BPD) untuk melakukan rapat terbuka atau "rembuk desa" yang dihadiri oleh sekitar 50 warga pada saat itu juga dipantau oleh Kapolsek, Danposramil, Staf Camat dan LPM. dengan tuntutan "kades harus bertanggung jawab atas semua kasus yang ada di desa rhee kalau kades sudah tidak mampu membina kebersamaan dengan masyarakat maka kades dituntut mundur dari jabatan sebagai kepala desa"

           Karna desakan masyarakat terlalu banyak akhirnya dengan lidah yang terbata-bata "kades menyatakan mundur dari jabatan kepala desa disertakan dengan penandatanganan diatas materai 6.000.


anginrenas_komunitas/Rhee

Sabtu, 26 Maret 2011

RHEE SE-IRAMA

KECAMATAN RHEE

MOTTO : Rhee Se-Irama
- Bermakna menjunjung tinggi nilai kebersamaan, kesetaraan, keharmonisan, keserasian, saling menghargai, saling melengkapi, saling membantu menuju kemajuan bersama.
- Se-Irama : Merupakan akronim dari kata : sehat, indah, ramah, agamis, makmur dan aman
VISI
"terwujudnya masyarakat Kecamatan Rhee yang sehat, dengan lingkungan yang bersih dan indah, yang bersifat ramah, agamis, dalam kehidupan yang makmur dan aman, untuk mendukung terwujudnya samawa mampis rungan, menuju samawa sabalong sama lewa pada tahun 2015"

MISI
- Meningkatkan derajad kesehatan
- Meningkatkan taraf pendidikan
- Meningkatkan taraf kesejahteraan

PROGRAM
- Meningkatkan kesehatan ibu dan anak, kesehatan masyarakat, serta kesehatan lingkungan.
- Meningkatkan taraf pendidikan melalui pemberantasan buta aksara, peningkatan sarana pendidikan dan pelestarian budaya.
- Meningkatkan taraf kesejahteraan melalui pembukaan peluang dan lapangan kerja, meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta meningkatkan keamanan dan ketertiban.

KEGIATAN
- Kesehatan Ibu dan anak meliputi : Refitalisasi GSI, Refitalisasi Posyandu, Pengaktifan balai pospa BKB
- Kesehatan masyarakat meliputi : Pembudayaan PHBS, penyuluhan/pelayanan KB/kes, 
pemberantasan penyakit menular.
- Kesehatan lingkungan, meliputi : Perbaikan sanitasi lingkungan, pemanfaatan pekarangan, lomba desa sehat
- Pemberantasan Buta Aksara, meliputi : Pendataan sasaran, pemberdayaan PLBM/LSM 
dan monitoring dan evaluasi.
- Peningkatan Sarana Pendidikan, meliputi : Perbaikan/penambahan ruang belajar, 
pelaksanaan GSS/LSS, pembangunan Sekolah Baru.
- Pelestarian Budaya, meliputi : Penggalian nilai-nilai tradisional, lomba seni budaya tradisional danpemberdayaan lembaga adat kecamatan rhee.
- Pembukaan Peluang dan Lapangan Kerja, meliputi : Menggali potensi agribisnis, pemberdayaan koperasi dan LKM, membuka peluang infestasi.
- Meningkatkan keimanan dan Ketakwaan, meliputi : Peningkatan sarana ibadah, pemberdayaan zakat/infaq, peningkatan kerukunan beragama.
- Meningkatkan Keamanan dan Ketertiban, meliputi : Pengaktiban siskamling, pemberdayaan linmas desa, pengaktifan budaya gotong royong.

PENDEKATAN
Pendekatan yang digunakan dalam melaksanakan misi, program ataupun kegiatan adalah dengan pola pendekatan berbasis : klaster desa" dimana pembanunan dimasing-masing desa disesuaikan dengan potensi utama yang ada pada masing-masing desa. sehingga penekanan penjabaran program/kegiatan desa diserahkan pada pemanfaatan seluas-luasnya potensi yang ada untuk kemajuan masyarakat secara keseluruhan.
Pemeritah Kecamatan membina, mengarahkan, memfasiltasi dengan pemberian pelayanan prima kepada masyarakat melalui seksi pemerintahan, trantib, ekonomi dan pembangunan dan seksi sosial kemasyarakatan.

KLASTER DESA
1.  Desa Rhee sebagai sentra pengembangan abribisnis "Jagung Kumala F1"
2.  Desa Rhee Loka sebagai sentra pengembangan agribisnis "Ikan Air Tawar"
3.  Desa Luk sebagai sentra pengembangan agribisnis "Jambu Mette"
4.  Desa Sampe sebagai sentra pengembangan "Wisata Alam dan Agro Wisata"
5.  Dusun Meno sebagai sentra pengembangan "Rumput Laut dan Buah-buahan".

Foto MTQ di Kecamatan Unter Iwes