Jumat, 03 Juni 2011

anginrenas_komunitas: HAKEKAT DUNIA

anginrenas_komunitas: HAKEKAT DUNIA

HAKEKAT DUNIA

Dunia merupakan tempat dimana para mahluk Allah bertempat tinggal, dihidupkan dan dimatikan sebelum untuk menjalani kehidupan akhirat.

Dunia merupakan tempat persinggahan yang sifatnya hanya sementara untuk kemudian dilanjutkan dangan kehidupan yang kekal abadi yaitu di akhirat.

Oleh karena itu sebelum kita menuju kehidupan yang kekal abadi, didunia inilah kita harus terlebih dahulu mempersiapkan bekal dengan memperbanyak amal perbuatan keajikan atau amal perbuatan yang mulia agar kelak diakhirat nanti kita memenuhi kebahagiaan.

Tidak jarang orang dunia ini termakan oleh tipu daya dan rayuan dunia yang begitu manis dan menghanyutkan, sehingga mereka senantiasa berjalan dimuka bumi ini dengan layak sombong dan angkuh. Berbuat kezaliman disana sini demi mengumbar hawa nafsu serta senantiasa diperbudak oleh dunia dan menganggap bahwa kehidupan didunia adalah kehidupan yang hakiki.

saudaraku...
Jangan bangga berkulit putih krn kulit terakhir kt adalah tanah liat
Jangan bangga dgn rumah bagus dan mewah krn rumah terkhir kt adalah kuburan
Jangan bangga dgn baju bagus krn baju terakhir kt adalah kain kafan
Jangan bangga dgn mobil dan motor karna kendaraan kt yg terakhir adalah keranda..

TAKABBALALLHU MINNA WAMIN KUM..

Kamis, 02 Juni 2011

SOSIALISASI TENTANG CTU(CONTRACEPTION TECHNOLOGY UPDATE)/TKT (TEKHNOLOGI KONTRASEPSI TERKINI) DAN SOSIALISASI MANAJEMEN BBLR

Sosialisasi tentang CTU(Contraception Technology Update)/TKT (Tekhnologi Kontrasepsi Terkini) dan sosialisasi manajemen BBLR di aula PKM Rhee
Sosialisasi ini merupakan hasil pelatihan salah satu Bidan Puskesmas Rhee di Kabupaten (BBLR) dan di Propinsi (CTU) yang di sosialisasikan kembali di Puskesmas dengan petugas kesehatan lain sehingga ilmu yang di terima, dapat di bagikan ke petugas lain dan dapat di terapkan di lapangan/pasien. Adapun sosialisasi manajemen BBLR (bayi berat lahir rendah) lebih ditekankan pada penangannya lebih intensif daripada bayi normal karena BBLR rentan dengan berbagai macam penyakit, dan membutuhkan kehangatan, pemberian nutrisi dan mencegah infeksi.ketiga kebutuhan ini pada BBLR dapat dipenuhi dengan perawatan teknologi tepat guna yanb bisa dilakukan dirumah oleh orang tuanya. Upaya menurunkan angka kejadian dan angka kematian BBLR akibat komplikasi seperti aspeksia, infeksi, hipotermi, hiperbilirubin yang masih tinggi, sehingga diharpkan bidan yang menjumpai kasus BBLR dapat menangani kasus BBLR sesuai dengan manajemen BBLR dengan baik dan benar, dan kepada petugas kesehatan lain dapat menyebarkan pengetahuannya kepada keluarga mengenai penanganan BBLR menggunakan cara yang mudah dan sederhana. Begitu juga dengan sosialisasi CTU diinformasikan kembali kepada bidan yang ada di puskesmas tentang CTU yang dirancang untuk menyiapkan petugas kesehatan agar mampu memberikan pelayanan keluarga berencana yang efektif dan berkualitas. Penggunaan istilah tekhnologi terkini tidaklah identik dengan penggunaan peralatan canggih yang mahal tetapi diartikan sebgai sebagai tekhnologi tepat guna dan sesuai untuk institusi pelayanan dengan sumberdaya terbatas, dilaksanakan oleh petugas yang kompeten dan memberi manfaat maksimal bagi masyarakat atau keluarga yang membutuhkan pelayanan kontrasepsi yang berkualitas.adapun metode kontrasepsi yang dipraktikan dalam sosialisasi ini sesuai dengan hasil pelatihan adalah implant dan AKDR baik AKDR standar maupun AKDR pasca plasenta yaitu memasang IUD/AKDR setelah plasenta lahir.sehingga tujuan akhir yang ingin dicapai dalam sosialisasi ini yaitu untuk menyiapkan petugas pelaksana KB yang kompeten seperti harapan pada pelatihan.

MONEV (MONITORING EVALUASI) DESA SIAGA DAN BIDAN DESA DI UPT PUSKESMAS RHEE

Monev (Monitoring Evaluasi) Desa Siaga dan Bidan Desa di UPT Puskesmas Rhee.
Monev ini dilaksanakan untuk mengetahui sejauh mana Program Desa siaga berjalan di Desa dan kendala apa yang di temukan, sehingga dapat di ambil solusi yang tepat dalam memecahkan masalah yang dihadapi, dan Desa siaga dapat berjalan sesuai dengan harapan pemerintah,terutama kegiatan 5 sistem Desa siaga ( pencatatan dan pemantauan, transportasi dan komunikasi, donor darah, pendanaan, dan informasi KB). Dan dari hasil monev Desa Siaga di 4 desa yang ada  dapat diambil kesimpulan bahwa masih banyak yang perlu dibenahi terutama pengurus Desa Siaga karena banyak yang tidak aktif dan tidak berada di desa karena berbagai factor sehingga perlu adanya penyegaran pengurus kembali, begitu juga dengan masing-masing seksi yang ada di pengurus Desa Siaga masih ada yang belum mengerti tentang tugas dan fungsinya sehingga  Desa  meminta pembinaan kembali untuk Desa Siaga, begitu juga dalam monev Bidan desa,dengan monev, Puskesmas dapat mengetahui sejauh mana peran Bidan Desa dalam partisipasi dengan masyarakat,pencatatan pelaporan bidan Desa apakah terdapat hambatan,target PWS-KIA yang belum tercapai apa kendalanya dan apa solusinya sehingga ke depan bidan Desa dapat bekerja sesuai dengan peran dan fungsinya, begitu juga dengan bangunan Polindes apakah masih layak huni.dan dari hasil monev Bidan Desa dapat diambil kesimpulan bahwa masih ada bidan yang keliru dalam membuat grafik PWS-KIA, masih ada Desa yang target tidak tercapai.

Senin, 23 Mei 2011

PROGRAM BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) UPT PUSKESMAS RHEE

1.      UPAYA KESEHATAN IBU ANAK (KIA) DAN KELUARGA BERENCANA
Sejak diluncurkan Dana BOK  di Kabupaten Sumbawa berbagai kegiatan kesehatan telah banyak dilaksanakan oleh masing-masing program yang ada di Puskesmas begitu juga dengan Puskesmas Rhee salah satunya adalah Program KIA. Dari berbagai kegiatan kunjungan pada sasaran baik bayi, balita, ibu  hamil, ibu nifas terutama kasus-kasus resiko tinggi dengan adanya dana Bok ini sangat membantu kegiatan di Puskesmas terutama dalam mengejar target dan dapat mendeteksi secara dini resiko-resiko tinggi yang terjadi baik pada ibu hamil, ibu nifas maupun pada bayi balita, sehingga dapat membantu dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian bayi. Begitu juga dengan kegiatan sosialisasi dengan masyarakat, banyak manfaat yang dapat diambil oleh masyarakat terutama dalam peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang kesehatan terutama kesehatan ibu dan anak. Salah satu kegiatan yang sudah dilaksanakan dalam masyarakat adalah “ Kelas Ibu” di tiap Desa, dengan sasaran ibu hamil, dimana dihadiri oleh 10 ibu hamil dalam 1 kelas ibu yang dibagi menjadi 3 kali pertemuan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu tentang kehamilan, persalinan dan perawatan anak. Adapun pertemuan dibagi menjadi 3 kali pertemuan .

Senin, 25 April 2011

RESES

RESES ANGGOTA DPRD KABUPATEN SUMBAWA DI KEC.RHEE

Reses yang dilakukan oleh anggota DPRD Kab.Sumbawa dari Fraksi PDI-Perjuangan pada hari Rabu tanggal 20 April 2011 bertempat di Aula Kantor Kecamatan Rhee Kab.Sumbawa dan dihadiri oleh Kepala Desa Se-Kecamatan Rhee, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Kapolsek Rhee, Kepala SMPN I Rhee, Anggota Dewan dari Fraksi PDI Perjuangan antara lain : Mustami H.Hamzah, B.Sc, SH, L.Budi Suryata, SP, Abdul Mukarif SH, dan Ketua DPAC PDI Perjuangan Kecamatan Rhee H.Ahmad Muhammad.
 
Kegiatan yang dimulai dari pukul 09:00 wita tersebut diawali oleh sambutan oleh Bapak Sekretaris Kecamatan Rhee Bapak H.Abdul Muis, S.AP, dalam sambutannya menyampaikan sekilas tentang Kecamatan Rhee dan menyampaikan ucapan selamat datang kepada tim reses yang diketua oleh bapak Mustami H. Hamzah tak lupa pula bapak sekcam Rhee  berharap agar kegiatan reses yang dilakukan oleh anggota dewan dapat menjadi wadah antara masyarakat dengan wakil rakyat yang ada di Dewan.
 
Bapak L.Budi Suryata SP dalam sambutannya mengatakan bahwa tujuan dari reses untuk mengetahui semua aspirasi yang ada di masyarakat yang belum terakomodir pada APBD Tahun 2011 dan akan menjadi prioritas pada APBD Perubahan tahun 2011 ataupun APBD Tahun 2012.

Sedangkan Bapak Mustami H.Hamzah B.Sc, SH mengatakan dalam reses ini    berguna menyerap aspirasi masyarakat hal ini dilakukan karena sering terjadi disaat anggota dewan sudah duduk di DPR sering lupa apa yang mereka janjikan saat - saat kampanye, sementara banyak persoalan dalam masyarakat yang tidak pernah sampai di dewan, hal ini pula yang mendorong anggota Dewan turun langsung untuk memadukan keinginan yang ada didalam masyarakat dengan yang ada didewan sehingga ada titik temu dan dapat terwujud kesinambungan pembangunan.

Dalam kesempatan tersebut banyak persoalan dalam masyarakat yang diutarakan baik oleh Kepala Desa, maupun oleh masyarakat sendiri dan berharap agar reses yang dilakukan bukan hanya sekedar kegiatan semu tanpa ada tindak lanjut agar tidak sia-sia sebagai wujud tanggung jawab wakil rakyat kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut ditutup dengan do'a bersama.

Sabtu, 09 April 2011

85 hektar Lahan Produktif Terancam Punah

Reban Kope / Bendungan Kope

      Sekitar 85 hektar lahan produktif yang berada di wilayah Kecamatan Rhee Kabupaten Sumbawa yang mengairi lahan persawahan Desa Sampe dan Desa Rhee Loka semakin hari semakin memprihatinkan, pondasi talud penahan air hanyut dibawa banjir bandang pada tanggal 1 April 2011 lalu, sedangkan saat ini padi dalam keadaan bunting dimana masa ini padi sangat-sangat membutuhkan air, apa bila tidak terairi dengan baik maka akan terancam gagal panen saat ini dan selamanya.
       Ditahun 2006 dan 2008 pernah ada perhatian pemerintah kabupaten untuk memperbaiki namun sudah hanyut ditelan banjir. Sekarang ini masyarakat Desa Sampe dan Desa Rhee Loka masih mengharapkan bantuan yang sama dengan rancangan yang lebih sempurna seperti yang dikatakan oleh Bpk. Basori staf kantor Camat Rhee yang membidangi hal ini melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kab. Sumbawa.
        Saat ini untuk mengatasi permasalahan sementara masyarakat mulai bergotong-royong dengan peralatan seadanya dengan tujuan air bisa masuk untuk mengairi padi yang sedang bunting walaupun tidak bisa maksimal.

Foto Kondisi Bendungan Kope.



By. Firman (Anginrenas_komunitas)