Senin, 12 Desember 2011

SEMARAK MENYAMBUT HUT NTB KE-53 DAN HUT KAB. SUMBAWA KE-53


Dalam rangka menyambut HUT NTB Ke-53 dan HUT Kab. Sumbawa Ke-53 yang di percayakan perayaannya di Kab. Sumbawa disambut dengan riang gembira dan semangat yang tinggi ini dibuktikan dengan sikap gotong royong, besih-bersih disetiap sudut kecamatan, Desa sampai ke tingkat RT. Agar perayaannya dapat berkesan sempurna dan terlaksana dengan baik.

Perayaan HUT NTB Ke-53 pada tahun ini dengan tema :
“Melalui peringatan hari ulang tahun Ke-53 Provinsi Nusa Tenggara Barat tahun 2011, kita perkuat ikhtiar bersama mewujudkan percepatan pembangunan daerah menuju NTB yang beriman dan berdaya saing (NTB Bersaing)”.

Dan Perayaan HUT Kab. Sumbawa Ke-53 pada tahun ini dengan tema :
“Dengan semangat hari ulang tahun Ke-53 Kabupaten Sumbawa tahun 2012, kita percepat pembangunan daerah dan peningkatan pelayanan public menuju terwujudnya kebupaten Sumbawa yang berdaya saing dalam memantapkan samawa mampis rungan”.

Kami Komunitas Angin Renas Kecamatan Rhee Kab. Sumbawa mengucapkan Selamat Ulang Tahun Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Hari Ulang Tahun Kabupaten Sumbawa ke-53.

Sabtu, 03 Desember 2011

PNPM DINILAI BERHASIL


PROGRAM PNPM DI KECAMATAN RHEE BERHASIL

Program yang diluncurkan pemerintah yang disebut PNPM dinilai berhasil oleh beberapa pihak terutama Kecamatan dan Desa yang mendapatkan program tersebut. Yang mana pada setiap kecamatan mendapatkan 1,5 miliar untuk dikelola dalam bentuk pembangunan fisik.

Seperti di Desa Rhee Kecamatan Rhee sejak tahun 2009 hingga tahun 2014 mendatang mendapatkan bantuan PNPM tersebut. Proses yang dilakukan oleh pihak kecamatan dalam menentukan pembangunan sangat transparan, dimulai dari penyerapan aspirasi dari RT, Dusun, Desa baru ditentukan oleh Pihak Kecamatan pembangunan mana yang menjadi Prioritas.

Hal ini membuat program PNPM berjalan lancer tanpa ada hambatan di Kecamatan Rhee seperti yang dikatakan oleh Camat Rhee Bpk. H. Abdul Muis. S.AP.

Kamis, 01 Desember 2011

SERANGAN HAMA BURUNG

Foto Kondisi Padi

Sekitar 10 Ha lahan padi siap panen diserang hama burung, ada sekitar ribuan burung yang hinggap dipohon padi pada setiap waktu, akibatnya petani Desa Rhee Kecamatan Rhee kwalahan menghadapi burung tersebut.

Menurut salam petani mengatakan bahwa “akibat serangan burung yang sangat berlebihan pada tahun ini kami tidak bisa mencari penghasilan lain karena tidak bisa meninggalkan sawah untuk berjaga-jaga karena kalau kami tinggalkan, maka padi kami tinggal batangnya” ujarnya.

Para petani sangat berharap kepada pemerintah untuk dapat membantu petani dalam mengatasi hama burung, karena selama ini belum ada sentuhan semacam sosialisasi atau usaha dari pemerintah baik itu Pemerintah Kabupaten ataupun Provinsi.

TRADISI

TRADISI ADAT LOMBOK DI SUMBAWA



Hampir di seluruh pelosok kampung pulau Sumbawa terdapat warga lombok sehingga adat istiadat lombok dan sumbawa sedikit demi sedikit akan menyatu. Contohnya seperti yang terjadi saat pelaksanaan acara Nyongkol atau arak-arakan dijalan menuju rumah pengantin wanita yang diiringi oleh orkes seadanya, disitu tipis sekali perbedaan antara asli lombok dan sumbawa karena sudah persatu dalam barisan ramai.

Ini terjadi karena rasa saling menghargai diantara sesama sangat tinggi, ditambah dengan banyaknya warga lombok kawin dengan warga sumbawa begitu pula sebaliknya.

Terbukti di Desa Rhee Kecamatan Rhee yangmana warga sumbawa asli dihimpit oleh 3 kampung warga asli lombok, tidak pernah ada perkelahian atau semacamnya. Bahkan warga lombok yang dating merantau banyak sudah sukses dengan penerapan pola petani yang ulet dan pekerja keras.

Rabu, 30 November 2011

KARNA PROGRAM E-KTP PILKADESPUN 2 KALI TERTUNDA

Proses pemilihan Kepala Desa Rhee Kecamatan Rhee yang selaharusnya dilaksanakan tanggal 7 Nopember 2011 tersandung oleh Daftar Pemilih Tetap (DPT), yang kemudian pada 24 Nopember 2011 dijadwalkan kembali oleh Panitia untuk pemilihan juga dibatalkan karena tidak mendapat restu oleh BPM-PD Kab. Sumbawa pasalnya menurut Bpk. Sulaiman (Kabid) pelaksanaan Pemilihan harus jelas daftar pemilihnya atau harus memiliki KTP, kalau masyarakat belum memiliki KTP maka Pemerintah Desa bersama panitia harus mengusahakan pembuatan KTP warga, supaya pelaksanaan pilkades bisa berjalan sukses tanpa ada permasalahan pada akhirnya.

Sedangkan menurut Ketua Panitia Pilkades Bpk. Abdul Haris mengatakan bahwa "kami sudah mengusahakan untuk memproses KTP warga sebanyak kurang lebih 500 orang sedangkan sisanya sebanyak 244 orang sisanya karna tidak memiliki biaya dan tingkat kesadaranya kurang". salah satu dari anggota panitia Pilkades mengatakan bahwa "kami tidak yakin kalaupun pilkades diundur sampai 5 atau 6 bulan kedepan tidak bisa dijamin warga mau mengurus KTP, maka dari itu kami minta ada keringanan diberikan kepada panitia agar bisa digunakan surat kesepakatan bersama yaitu antara Panitia, Calon Kepala Desa, Panwas, Kepala Desa, BPD bahwa warga masyarakat yang jelas identitasnya atau warga asli Rhee Bisa dimasukkan kedalam DPT. 

Kamis, 03 November 2011

PEMBENTUKAN KOMUNITAS KAMPUNG MEDIA "RAMPAK NULANG" KECAMATAN MOYO HULU KAB.SUMBAWA

Pembentukan Kampung media "Rampak Nulang " di Kecamatan Moyo Hulu Kabupaten Sumbawa pada ta nggal 02 Nopember 2011 adalah realisasi dari program yang dikembangkan oleh Dishubkominfo NTB yang merencanakan disetiap kecamatan di NTB memiliki komunitas kampung media .
Dalam acara yang diadakan dibalai Desa Semamung tersebut dan dihadiri oleh Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, unsur pemerintah Desa dan Kecamatan, 3 ( Tiga ) Komunitas Kampung Media di Kabupaten Sumbawa yang dimulai oleh sambutan ketua BPD M.Zain MT yang mewakili kepala Desa, dalam sambutannya M.Zain mengatakan bahwa pembentukan kampung media "Rampak Nulang " merupakan langkah maju masyarakat semamung khususnya dan Moyo Hulu pada umumnya karena bisa memanfaatkan kemajuan tekhnologi untuk kepentingan masyarakat, selain itu kepada pengurus komunitas media Rampak Nulang M.Zain mengharapkan agar dalam memberikan informasi harus profesional tanpa ditunggangi oleh kepentingan - kepentingan tertentu dan memperhatikan kearifan lokal agar makna dan arti "Rampak Nulang"  yang berarti sering melihat/ sering mengkaji diharapkan dapat selalu memberikan informasi  benar dan baik.
Dalam kesempatan yang sama Ketua tim Dihubkominfo yang juga penanggung jawab komunitas kampung media NTB Bapak Fairus Abadi SH, mengatakan bahwa konsep kampung media digital yang memilih media untuk menyampaikan informasi dan menyebarkan kebaikan, perkembangan tekhnologi membawa kita kemasa dimana akses informasi sangat mudah hal ini pula yang membuat kita sulit membendung dan menyaring informasi yang ada. lebih lanjut pak Fairus memaparkan awal mula ide kampung media yang muncul dari pemikiran untuk mendorong menjadi program da'wah namun perlu diingat bahwa informasi yang disampaikan harus faktual agar tidak menjadi sebuah penafsiran yang salah dan menjurus ke fitnah dengan kata lain menjadikan internet media kebaikan.
Komunitas kampung media Rampak Nulang diharapkan bersama masyarakat untuk menginformasikan kegiatan yang ada dimasyarakat Kecamatan Moyo Hulu.